Jumat, 27 Februari 2009

SELAYANG PANDANG SMA TERBUKA KUTASARI

SELAYANG PANDANG SMA TERBUKA KUTASARI

Memasuki Tahun ke 3

Tahun Pelajaran 2008 / 2009


SMA TERBUKA

Pada perinsipnya SMA Terbuka sama dan sedrajat dengan SMA regular, namun dalam belajarnya lebih fleksibel dan mandiri. Sekolah ini menggunakan pola pendidikan terbuka dengan memanfaatkan sumber belajar yang telah tersedia baik di SMA penyelenggara atau di lingkungan sekitar siswa. Sebagian besar waktu belajar siswa dilakukan secara mandiri dengan bantuan seminimal mungkin dari guru.


TUJUAN

Memberi kesempatan belajar bagi lulusan SLTP/MTs terutama bagi mereka yang karena kendala seperti sosial, ekonomi, geografis, waktu, atau alasan lainnya tidak dapat melanjutkan ke jenjang SMA. SMA terbuka memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan, serta menumbuhkembangkan sikap mandiri dan disiplin yang merupakan modal untuk mampu hidup mandiri.


KURIKULUM

SMA Terbuka menggunakan kurikulum yang sama dengan SMA biasa dan juga diupayakan memberi ketrampilan yang sesuai dengan kebutuhan daerah sebagai muatan lokal.


SISWA

Yang diterima di SMA Terbuka adalah lulusan SLTP/MTs serta siswa putus sekolah di tingkat SMA. SMA Terbuka ditujukan pula bagi anak usia SMA yang sudah bekerja dan tidak mempunyai waktu untuk mengikuti SMA biasa. Ketentuan usia siswa SMA Terbuka maksimal 21 tahun, belum menikah dan tidak akan menikah selama mengikuti pendidikan.


BAHAN BELAJAR

Modul adalah media yang dirancang sebagai bahan belajar dengan ditunjang oleh program audio ( radio ) dan video ( VCD, TV ) sehingga memungkinkan siswa belajar mandiri dengan seminimal mungkin bantuan guru.

Siswa SMA terbuka adalah juga siswa SMA Induk, oleh karena itu mereka dapat memanfaatkan sumber belajar yang tersedia di SMA Induk seperti lab IPA, lab komputer, perpustakaan, sarana olah raga, dan sarana belajar lainnya.


PROSES BELAJAR

sekolah, kantor desa, rumah warga, atau tempat – tempat l

Sebgaian besar waktu belajar siswa dilakukan secara mandiri. Siswa dapat belajar kapan saja atau di mana saja setiap ada kesempatan tanpa harus meninggalkan tugas/pekerjaan sehari-hari.

Belajar mandiri bukan berarti belajar sendirian, tetapi dapat juga secara berkelompok. Melalui belajar kelompok ini siswa dapat berdiskusi untuk memecahkan kesulitan belajar. Kegiatan belajar mandiri ini dapat dilakukan di Tempat Kegiatan Belajar (TKB).

TKB dibentuk oleh sekolah tempat tinggal siswa. TKB dapat berupa gedung

ainnya yang ditentukan bersama. Kegiatan belajar di TKB dibimbing oleh seorang Guru Pamong yang berasal dari masyarakat.

Sekali seminggu atau waktu yang ditentukan dilakukan tutorial di SMA Induk. Mereka di sana dibimbing oleh guru mata pelajaran dari SMA Induk yang disebut Guru Bina, dengan tujuan membahas materi yang sulit dipecahkan oleh siswa, melakukan praktek IPA, atau memanfaatkan sarana lain yang tersedia di SMA Induk.


EVALUASI BELAJAR

Siswa SMA Terbuka harus mengikuti berbagai jenis tes yang meliputi : tugas mandiri, tes akhir modul, tes akhir unit ( ulangan ), tes akhir semester, dan ujian akhir.


LULUSAN

Lulusan SMA Terbuka sama dengan SMA biasa, mereka mendapatkan STTB ( Surat Tanda Tamat Belajar ) yang dikeluarkan oleh SMA Induk. Mereka berhak untuk melanjutkan ke perguruan tinggi atau bekerja di lembaga pemerintah atau swasta.

2 komentar:

  1. Sangat bagus sekali konsepnya, sama dengan universitas terbuka. Kebetulan saya tinggal di Bekasi. Ada rekomendasi? agar ponakan saya dapat mengikuti program ini. Terima kasih

    BalasHapus
  2. dimanakah yah yang sma terbuka sebab teman saya ingin ikut sma terbuka

    BalasHapus